Protokol Komunikasi Data

Protokol merupakan himpunan aturan yang mengatur komunikasi data. Secara umum mendefinisikan apa yang dikomunikasikan, kapan dikomunikasikan, bagaimana dikomunikasikan. Jadi protokol adalah kumpulan aturan yang mengedalikan pengoperasian unit-unit fungsional untuk melakukan hubungan komunikasi.

Tiga elemen kunci dalam protokol yaitu :

· Sintaks, yaitu struktur atau format data yang dikomunikasikan

· Semantik, yaitu mengartikulasikan setiap blok aliran bit, sebagaimana diketahui bahwa data yang akan dikomunikasikan sebagai serangkaian aliran bit 0 dan 1

· Waktu, yaitu keterkaitan dengan kapan data harus dikirim dan seberapa cepat dapat dikirimkan

Standarisasi Protokol (ISO 7498)

ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model

Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.

1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan:

o File transfer dan metode akses

o Pertukaran job dan manipulasi

o Pertukaran pesan

2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.

o Negosiasi sintaksis untuk transfer

o Transformasi representasi data

3. Session Layer: membagi presentasi data ke dalam babak-babak (sesi)

o Kontrol dialog dan sinkronisasi

o Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi

4. Transport Layer:

o Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung

o Manajemen koneksi

o Kontrol kesalahan

o Fragmentasi

o Kontrol aliran

5. Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data.

o Routing

o Pengalamatan secara lojik

o setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan)

6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.

o Penyusunan frame

o Transparansi data

o Kontrol kesalahan (error-detection)

o Kontrol aliran (flow)

7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.

Permasalahan Pada Sistem Terdistribusi

Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Beberapa masalah yang dihadapi :
  • Usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak.
  • Software Masalah yang timbul adalah bagaimana kita merancang dan mengatur software yang tepat dalam distribusi sistem.
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringanInfrastruktur sangat mempengaruhi sistem terdisribusi bila tidak direncanakan dengan baik, hal ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan yang diakibatkan bentuk infrastruktur yang kurang baik sehingga menggangu dari kinerja sistem tersebut. Secara umum masalah infrastruktur jaringan sering terjadi, namun dengan perencanaan yang baik permasalahan ini sangat mudah untuk dicari sumber kesalahannya dan memudahkan proses perbaikan.
  • Kemudahan akses ke data yang dishare, memunculkan masalah keamanan. Sistem terdistribusi sangat dipengaruhi oleh jaringan komputer. Permasalahan akan timbul jika suatu jaringan sistem tersebut tidak aman, dimana tidak terdapat firewall atau proteksi terhadap data di dalam jaringan tersebut. Firewall dapat digunakan untuk menentukan host mana yang dapat mengakses data atau memberi batasan terhadap host dalam mengakses data sedangkan proteksi terhadap data dilakukan dengan penggunaan password atau enkripsi, namun hal ini tidak menjamin data tersebut dalam keadaan aman.

Referensi